Diposting pada : 01 August 2024
Kategori : Kesehatan
Kota Madiun belum bebas dari kasus anak stunting. Catatan Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pengendalian Penduduk (Dinkes PPKB) setempat per Juni lalu, masih ada 382 anak yang mengalami stunting berdasarkan bulan timbangan. Di Kecamatan Taman misalnya ditemukan 131 kasus stunting. Sebenarnya angka prevalensi stunting Kota Madiun sudah dibawah Jatim dan Nasional. Yakni 12,8 persen berdasarkan survei kesehatan indonesia (SKI). Sementara angka prevalensi stunting Jatim berada di angka 17,7 persen. Sedangkan Nasional 14 persen. Sementara itu, Sekda Kota Madiun mengakui ada perbedaan data antara SKI dengan survei status gizi berbasis masyarakat (SSGBM). Berdasarkan SSGBM yang datanya dihimpun di setiap posyandu angka stunting di Kota Madiun tinggal 4,5 persen. Namun kalau melihat SKI jumlah stunting naik. Ironisnya lagi data SKI itu yang diakui oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Tapi kami berusaha untuk mengurangi kesenjangan itu dengan cara mengoptimalkan tingkat kunjungan posyandu,". Soeko juga berharap kader kesehatan untuk melakukan kunjungan ke posyandu rutin untuk mengantisipasi kesenjangan dan status gizi anak. Selain camat dan dinkes, lurah juga harus memiliki data warganya yang berpotensi mengalami atau menderita stunting. Sehingga ke depannya bisa dilakukan penangan dengan cepat.
Sumber Berita : Radar Madiun