Diposting pada : 30 October 2023
Kategori : Pemerintahan
AKHIR April lalu, empat tahun sudah saya memimpin kota ini. Kalau sampai Oktober ini, berarti sudah 4,5 tahun. Tak terasa waktu cepat berlalu. Kalau diingat, sepertinya baru kemarin saya dilantik, tahu-tahu sudah 4,5 tahun lamanya. Ada banyak peristiwa yang terjadi. Tak sedikit pula kejadian yang sudah terlewati. Menengok kembali ke belakang, kita semua tentu masih ingat akan masa pandemi Covid-19. Masa dimana ujian bagi semua daerah. Bahkan negara diberbagai belahan dunia. Padahal, ada banyak kepala daerah yang baru dilantik. Baru mulai menjalankan program kerjanya dengan baik. Masa pandemi datang di saat saya baru setahun memimpin kota ini. Baru mau berlari, kita dihadang pandemi. Padahal, sudah ada banyak program kerja yang akan kita kerjakan. Semuanya terpaksa teralihkan. Apalagi, kalau bukan untuk menangani pandemi tersebut. Semua terfokus ke sana. Dari kebijakan, aturan, sampai anggaran. Semuanya untuk penanganan korona. Alhamdulillah, semua itu telah terlewati. Kita bisa kembali seperti sedia kala namun dengan format berbeda. Disadari atau tidak, pandemi mempercepat perubahan ke era digitalisasi. Di saat pandemi, nyaris semuanya serba berbasis teknologi informasi. Begitu pandemi pergi, era digitalisasi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ya, memang selalu ada hikmah dibalik ujian. Ini mungkin salah satu hikmahnya.
Sumber Berita : https://realita.co/baca-23017-ruang-satu-kota-madiun--300-penghargaan-di-45-tahun