Diposting pada : 03 February 2023
Kategori : Kependudukan
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat, Kota Madiun memiliki angka migrasi masuk yang terbilang tinggi yakni mencapai 29,57 persen pada 2020, menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur. Sidoarjo menyumbang angka tertinggi migrasi masuk se-Jatim, mencapai 33,49 persen. Sementara itu, urutan kedua angka migrasi masuk disumbang Kota Surabaya sebanyak 30,04 persen. Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny mengatakan, itu artinya hampir sepertiga penduduk bukan asli dalam kota. Ini dibuktikan berdasarkan indikator sensus penduduk, yakni pendataan tempat ting gal dengan tempat lahir yang berbeda. Sehingga bisa dikatakan penduduk tersebut adalah imigran. "Jadi saat dilakukan pendataan, antara tempat tinggal saat ini berbeda dengan tempat lahir. Itu indikatornya," kata dia Kamis (2/2). Henny tak membeberkan secara pasti berapa angka persis jumlah imigran yang masuk ke Kota Madiun. Namun ia memberi kan bocoran penghitungannya, yakni jumlah penduduk total yakni 195.174 jiwa dikalikan dengan angka migrasi masuk, sehingga memperoleh angka 57.713 jiwa. Dirinya juga menyebut, imigran yang berlarian ke Kota Madiun merupakan daerah karisidenan yang mengapit. Seperti Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Pacitan.
Sumber Berita : Memorandum