Diposting pada : 13 June 2025
Kategori : Kebudayaan
Bulan Suro di Madiun bukan sekadar penanda waktu dalam kalender Jawa, melainkan momen sakral yang menggugah spiritualitas para pesilat. Dengan 14 perguruan silat yang aktif di daerah ini, seperti PSHT, PSHW Tunas Muda, dan IKSPI Kera Sakti, tradisi leluhur tetap dijaga dengan khidmat melalui beragam lelaku seperti nyekar, tirakat, puasa mutih, hingga tapa bisu. Momen ini menjadi refleksi bagi para pesilat untuk kembali pada hakikat silat—sebagai jalan hidup, bukan unjuk kekuatan. Seperti petuah dalam cerita Palagan Lawu Wilis, “Silat bukan alat kekuasaan. Silat adalah jalan untuk mendekatkan diri pada kesadaran diri.” Tradisi Bulan Suro menjadi jembatan antar-generasi pesilat, yang tak hanya mewarisi teknik bela diri, tetapi juga nilai-nilai luhur: pengendalian diri, keikhlasan, dan rasa hormat pada guru serta Sang Pencipta.