Menjelang Ramadan, masyarakat Kota Madiun melakukan tradisi ziarah makam yang dikenal dengan sebutan ruwahan, nyadran, atau nyekar. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, Miftahul Huda, menjelaskan bahwa ziarah kubur adalah tradisi yang telah lama ada di Indonesia dan tidak dilarang dalam Islam, "Ziarah tetap boleh diamalkan dan tidak boleh dianggap bid’ah atau diharamkan,". Miftah juga menambahkan bahwa ziarah kubur diperbolehkan dalam Islam, karena tujuannya adalah untuk mendoakan orang yang telah meninggal. Terkait penetapan awal Ramadan, MUI Kota Madiun mengikuti keputusan sidang isbat dari pemerintah pusat, meskipun beberapa ormas Islam telah menetapkan 1 Ramadan pada Sabtu, 1 Maret 2025. Miftah mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan dengan meningkatkan ibadah, serta menghormati mereka yang berpuasa, "Kami berharap masyarakat Kota Madiun bisa mengikuti arahan pemerintah terkait penetapan awal Ramadan dan menjaga ketertiban dalam menjalankan ibadah,".

Sumber Berita : https://radarmadiun.jawapos.com/madiun/805699906/awal-puasa-ramadan-kota-madiun-mui-tunggu-penetapan-kemenag-muhammadiyah-mulai-besok