Diposting pada : 09 September 2024
Kategori : Sosial
RDH, seorang dosen di Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) mengaku jadi korban penganiayaan. Pelakunya diduga dari pihak kampusnya sendiri. Peristiwa itu viral di medsos. Dugaan penganiayaan tersebut terjadi usai rapat monitoring Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat). Rapat digelar di ruang kerja rektor Ummad Jalan Mayjen Panjaitan. Terkait dugaan penganiayaan ini, pihak Ummad membantahnya. Bantahan pihak kampus disampaikan melalui press release yang diterbitkan pada 6 September 2024. Dalam press release klarifikasi tersebut pihak Ummad membantah adanya penganiayaan terhadap salah satu dosennya tersebut. "Jadi kami pimpinan Universitas Muhammadiyah Madiun mau mengklarifikasi soal tudingan bahwa ada penganiayaan, baik dalam bentuk pemukulan, pencekikan, maupun pengeroyokan terhadap salah satu dosen di Kampus kami," ujar Rektor Ummad, Prof Dr Sofyan Anif dalam keterangan resminya yang diterima detikJatim Minggu (8/9/2024) Sofyan menegaskan bahwa berita yang beredar terkait penganiayaan salah satu dosennya tidak benar. Ia juga membantah adanya kekerasan fisik terhadap dosen berinisial RDH. Tidak ada penganiayaan, baik dalam bentuk pemukulan, pencekikan, maupun pengeroyokan terhadap salah satu dosen yang berinisial RDH.
Sumber Berita : https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-7531221/geger-dosen-universitas-muhammadiyah-madiun-ngaku-dianiaya-pihak-kampus